SMA NEGERI 3 BANDUNG

sma negeri 3 bandung
SMA

SMA Negeri 3 Bandung

SMA Negeri 3 Bandung, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 3 Bandung ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran. Wikipedia
Alamat: Jl. Belitung No.8, Merdeka, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40113

Jam: 

Telepon: (022) 4235154
Didirikan: 1953
Provinsi: Jawa Barat
Kepala Sekolah: Drs. Iwan Setiawan; (2020-sekarang)
Warna: Hitam, Putih
Akreditasi: A
Jumlah kelas: 30 Kelas
Jumlah siswa: ±1070 Siswa (35-36 Siswa per kelas)

SMA Negeri (SMAN) 3 Bandung, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang benar di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.[2] Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 3 Bandung ditempuh dalam masa tiga tahun pelajaran (untuk kelas reguler) atau dua tahun pelajaran (untuk kelas akselerasi), mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Didirikan pada tahun 1953, di mana sebelumnya bernama SMA B (1952), dan sebelumnya lagi bernama SMA 1 B/C (1950).

Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK. Pada tahun 2013, sekolah ini mencoba Kurikulum 2013 untuk siswa kelas X (untuk kelas X program Akselerasi tetap menggunakan kurikulum lama)

 

Daftar isi

  • 1 Sejarah Sekolah
  • 2 Sejarah dan Fungsi Kontruksi
  • 3 Akreditasi
  • 4 Sarana prasarana
  • 5 Ekstrakurikuler
  • 6 Pranala luar
  • 7 Pustaka
  • 8 Galeri

 

Sejarah Sekolah

Berdiri sejak tahun 1953 SMA Negeri 3 Bandung dikenal dengan sebutan SMA Belitung karena bertempat di jalan Belitung No. 8 Bandung. Sekolah ini merupakan SMA Negeri unggulan pertama di Bandung, kemudian SMA Negeri 5 Bandung dan SMA Negeri 8 Bandung menempati urutan 2 dan 3. Lulusan dari sekolah ini banyak yang sukses melanjutkan ke perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

SMAN 3 sewaktu sedang digunakan menjadi gedung HBS Bandung

Sejarah dan Fungsi Kontruksi

Kontruksi sekolah ini merupakan gedung tua yang dibangun pada masa waktu seratus tahun pemerintahan Hindia Belanda (tahun 1916), dirancang oleh arsitek C. P. Wolff Schoemaker, yang berfungsi sebagai gedung Hoogere Burgerschool (HBS) yaitu sekolah menengah untuk bangsa Belanda dan kalangan ningrat Indonesia (sekolah setaraf gabungan SMP (MULO) dan SMA (AMS) dengan masa studi 5 tahun).

Gedung ini berdiri di atas tanah seluas 14.240 m2 dengan luas kontruksi 8.220 m2 menghadap ke utara (Jalan Belitung) dihuni oleh dua sekolah yaitu SMUN 3 Bandung di sebelah barat dan SMUN 5 Bandung di sebelah timur. Batas SMU 3 dan SMU 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah yang memanjang dari arah utara ke selatan. Batas koridor ini dapat juga berfungsi sebagai pemersatu selang SMA 3 dan SMA 5 sehingga para warga kedua sekolah ini dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Di selang para siswa pun tidak pernah terjadi perselisihan.

Adapun sejarah dan fungsi kontruksi adalah sebagai berikut:

  • Masa waktu seratus tahun Belanda (1916 – 1942): Berfungsi sebagai gedung HBS, sebagai HBS ke-4 yang didirikan pemerintah kolonial setelah HBS di Jakarta (27 November 1860), Surabaya (November 1875), dan Semarang (1 November 1877). Ketiga HBS tersebut semula bermasa studi 3 tahun, sejak 1879 menjadi 5 tahun (HBS V).
  • Masa waktu seratus tahun Jepang (1942 – 1945): Berfungsi sebagai markas (tangsi/asrama) tentara Jepang (Kempetai).
  • Masa waktu seratus tahun Peralihan (1947 – 1950): Pagi hari berfungsi sebagai Sekolah VHO (Voortgezet Hoger Onderwijs) – sekolah setaraf SMA berbahasa Belanda dan sore hari sebagai VHO berbahasa Indonesia. Pada periode itu Bandung dan sekitarnya sedang diduduki NICA sehingga sistem pendidikan sedang mengacu pada sistem yang berlanjut sebelum pendudukan Jepang. Gedung sekolah tersebut pagi hari digunakan siswa berbangsa Belanda yang masa itu sedang banyak menetap di Bandung, sementara siang-sore harinya digunakan siswa Indonesia.
  • Tahun 1950: VHO berbahasa Indonesia ditukar menjadi SMA 1 B/C, sedangkan VHO berbahasa Belanda (ex HBS) menjadi SMA 2 B/C. Sejak pengakuan kedaulatan, sistem pendidikan yang digunakan di sekolah tersebut mengikuti sistem pendidikan Indonesia. Sebagai “tuan rumah baru”, sekolah “sore” (eks VHO bahasa Indonesia) mendapat nomor urut 1, sementara “tuan rumah lama”, sekolah “pagi” (eks VHO berbahasa Belanda – eks HBS) mendapat nomor urut 2. Dengan pengakuan kedaulatan Indonesia Desember 1949 tersebut, banyak siswa berbangsa Belanda surut dengan sendirinya, sementara siswa berbangsa Indonesia semakin meningkat banyaknya. Sebagai catatan pada ketika itu di Bandung benar tiga SMA Negeri, yaitu SMA 1 B/C di Jl. Belitung (kelas sore, eks VHO Indonesia), SMA 2 B/C di Jl. Belitung (kelas pagi, eks VHO Belanda, eks HBS), dan SMA 3 A/B (eks SMA Parki, sejak tahun 1950 diubah menjadi SMA 3 A/B, kelak menjadi SMA Negeri 1 Bandung dan SMA Negeri 4 Bandung, bertempat di Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
  • Tahun 1952: Terjadi pemekaran sekolah, SMA 1 B/C menjadi SMA B dan SMA C[4] sedangkan SMA 2 B/C menjadi SMA 2 B. Siswa proses C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C digabungkan ke SMA C. Pada pagi hari digunakan untuk SMA 2 B (kelak menjadi SMA Negeri 2 Bandung) dan SMA C (kelak menjadi SMA Negeri 5 Bandung), sedangkan pada sore hari digunakan oleh SMA B (kelak menjadi SMA Negeri 3). Pada proses lain SMA 3 A/B eks Parki juga dimekarkan menjadi SMA 3 B dan SMA 3 A.
  • Tahun 1956: Terjadi perubahan nomenklatur sekolah, SMA B menjadi SMA Negeri III B. Pada proses lain SMA 2 B menjadi SMA Negeri II B, SMA C menjadi SMA Negeri V C. Sementara itu dua SMA di Jl. Sumatera/Jl. Jawa, SMA 3 B menjadi SMA Negeri IV B, SMA 3 A menjadi SMA Negeri I A. Dengan demikian sampai ketika itu terdapat 6 SMA Negeri di Bandung, yaitu:
    • SMA Negeri I A (eks SMA 3A, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi sedang menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
    • SMA Negeri II B (eks SMA 2B, eks SMA 2 B/C, eks VHO Belanda, eks HBS, lokasi di Jl. Belitung).
    • SMA Negeri III B (eks SMA B, eks SMA 1 B/C, eks VHO Indonesia, lokasi di Jl. Belitung).
    • SMA Negeri IV B (eks SMA 3B, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi sedang menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
    • SMA Negeri V C (eks SMA C, gabungan proses C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C, lokasi di Jl. Belitung).
    • SMA Negeri VI C (filial SMA V C, lokasi di Jl. Belitung).
Penomoran sekolah tersebut bukanlah berdasarkan tahun pendirian melainkan berdasarkan penjurusan A/B/C. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Bandung yang semula SMA 3A diberi nomor “I”, SMA 2 B tetap diberi nomor “II”, SMA B diberi nomor “III” karena nomor “I” sudah diberikan untuk SMA Negeri IA, demikian juga SMA C yang secara alfabet mendapat nomor urut “V”.
Beberapa masa kemudian terjadi perubahan nomenklatur lagi, penjurusan SMA dihilangkan, setiap SMA membuka semua proses benar A (Budaya dan Sastra/Sejarah), B (Ilmu Pasti/Ilmu Alam), C (Ilmu Sosial). SMA Negeri III B menjadi SMA Negeri III.
  • Tahun 1966: SMA Negeri II pindah ke jalan Cihampelas (menempati bekas sekolah Cina) dan SMA Negeri VI pindah ke jalan Pasir Kaliki (menempati bekas sekolah Cina). SMA Negeri III “pindah” menjadi kelas pagi di Jl. Belitung bersama SMA Negeri V.
Pada proses lain SMA Negeri I dan SMA Negeri IV yang sebelumnya menumpang di Jl. Sumatera/Jl. Jawa mendapat lokasi baru. SMA Negeri IV pindah ke Jl. Gardujati No.20 (menempati bekas SD Chung Hwi), SMA Negeri I pindah ke Jl. Ir. H. Juanda.
  • Tahun 1966 sampai sekarang: Berfungsi sebagai gedung SMAN 3 Bandung dan SMAN 5 Bandung.

Akreditasi

  • Nilai Akreditasi: 96.70
  • Peringkat Akreditasi: A
  • Tanggal Penetapan: 03-Nov-2008

Sarana prasarana

Berbagai sarana prasarana dimiliki SMAN 3 Bandung untuk menunjang kegiatan berusaha bisa mengajar. Sarana prasarana tersebut selang lain:

  • Kelas
  • Masjid
  • Perpustakaan
  • Laboratorium Biologi
  • Laboratorium Fisika
  • Laboratorium Kimia
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Bahasa
  • Lapangan basket/voli
  • Lapangan sepakbola/atletik
  • Bangsal senam/lapangan badminton
  • 2 Aula
  • Ruang AVI
  • Koperasi

Ekstrakurikuler

SMA Negeri 3 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya,

  • Perhimpunan Penjelajah Lingkungan kehidupan Jamadagni
  • Pramuka
  • Palang Merah Remaja
  • Spara (Paskibra)
  • KANST (Keamanan Sekolah Tiga)
  • UBBAS 3 (Unit Bola Basket 3)
  • Dewan Keluarga Masjid Al-Furqan
  • Pelayanan Siswa Kristen (LISTEN)
  • Nihongo Kurabu 3 (NK3)
  • KPA 3 (Keluarga Paduan Angklung 3)[5]
  • MK 3 (Musik Klasik 3)
  • PASAGA 3 (Paduan Suara 3)
  • SEF 3 (Student English Forum 3)
  • SPeD 3 (Suara Pelajar Saling berargumentasi 3)
  • KV 3 (Kumpulan Vokal 3)
  • SSR (Sanggar Seni Rupa)
  • LSS (Lingkung Seni Sunda)
  • T’ST (Tiloe’s Teater)
  • MP 3 (Movie Production 3)
  • JEPRET! (Jelema Potret Tilu)
  • Foster (Softball Belitung Barat)
  • BC 3 (Badminton Club 3)
  • TIIS 3 (The Incredible Ice Skating 3)
  • KOMISI 3 (Koperasi Mitra Siswa 3)
  • M 3 (Majalah 3)
  • HI (Hiklatul Iman)
  • BM 3 (Belitung Muda 3)
  • Band 3

Baca Juga : https://www.mubainfo.com/kurikulum-merdeka-sma/